Thursday, December 16, 2010

Lanjutan


Kitket
Ink on paper


Lady in a Blouse
Ink on paper

Thursday, December 2, 2010

Hey You! Go Away

rain rain go away
come again another day
children want to play
rain rain go away


Saturday, November 27, 2010

The Guard Cat

Saat waktu berhenti
ia yang dijaga akan menjaga tanpa kita sadari


Ink on paper

Saturday, November 6, 2010

Remembering Leo


a sweet kitty couple born then had five cute kittens 


one of five is Leo



he is cute, cool, clever, but he is totally a coward cat.
sometimes I doubt he is a male


but I do love him.
very much



a year and five months he is live in this world.
give a happiness to my live



biggest thanks to my lord for giving me such a cute furry ball like him



so sad I lost him many days ago
much tears out and can't count in every day


really so damn missing you, Leo


where ever you are, always wishing you happy and fine.
please keep your health in good


I know you know I love you,
Leo

Thursday, October 28, 2010

suka suka gue


Demi segala Tuhan, saya berlaku, berfikir, berkata tidak dengan maksud untuk merugikan orang lain. Saya bergerak atas dasar apa yang saya mau, saya tau, saya kehendaki, dan saya yakini. Saya Tuhan bagi hidup saya. Suka-suka saya. Namun tak ada maksud merugikan apapun siapapun dimanapun kapanpun.

Salah adalah wajar. Niat buruk adalah tidak wajar. Saya salah, jelas, gak ada orang yang luput dari kesalahan. Saya meniatkan diri saya untuk salah? No way. Saya dididik orang tua saya dengan baik dan saya berpendidikan. Saya tahu perbedaan buruk dan baik. Dan saya harus tahu itu, karena konsekuensi saya sendiri yang rasa. Saya berani menjalani yang buruk? Kembali lagi, tidak dengan maksud merugikan apapun siapapun kecuali diri saya sendiri. Dan lagi-lagi, konsekuensi saya yang rasa. Suka suka saya

Saya menyalahkan siapa saja yang berpikiran negatif tentang saya, karena saya tidak melakukan apapun dengan niat buruk. Jika saya salah, mereka gak berhak menjugde saya bla bla bla. Mereka harus memaklumi salah saya, dilihat dari niatnya. Saya egois berfikir seperti itu? Yak saya egois, suka suka saya

Mau berkata apapun saya ya tetap saya, tidak ada yang bisa memaksa pikiran yang saya yakinii. Hidup ini suka suka saya

Thursday, October 21, 2010

Semester 3

Semester 3 itu semester MALES
Maunya main-main aja. Kekampus buat makan, main dan ngobrol
Gue jarang masuk kelas
Males
Mata kuliahnya pun bikin males, terlalu banyak teori. Entah ncuap apa dosen-dosen didepan itu
ga ada satu ilmu pun masuk ke otak gue

Lebih mentingin komunitas daripada kuliahnya sendiri
absen pun mungkin ada lebih dari 3 atau 4 kali, padahal ketentuannya kalo absen lebih dari 4 ya ga lulus
yaelaaaah gue bayar mahal masa masih ga lulus juga!
kebangetan Trisakti mah

Tugas, kalo bikin makalah-makalah gitu kan bikin males ya
nitip doang gue mah ama temen
ganti nama di cover. jadi.
Emang sih kadang gue bikin sendiri juga (bela diri)
dan di copy juga ama anak-anak yg lain (sok pinter)
yaaa timbal baliklaaaaaah yaa

Tugas gue tumpuk
Gue lupain. Biasa, weekend jadi malah sibuk nugas jadinya
Kalo pun weekend gue main-main juga, dan jadi gak bikin
dan jadi telat ngumpulinnya, ya paling minus 5 atau 10 nilainya gue
yaelaaaaah gue bayar mahal masa di minus nilainya!
kebangetan Trisakti mah

NAH!
Ini nih! Sekarang lagi minggunya UTS, kalang kabut gara-gara tugas numpuk, hampir tiap hari begadang
Ngerjain tugas DKV sampe jam stenga 5, dan stengah 6 bangun supaya ga telat UTS
SATU jam gue tidur cuma buat tugas gue DIKEMBALIIN!
Tugas gue dibalikin!
Gue bayar mahal buat dibalikin tugas gua!
kebangetan emang Trisakti mah
(mulu segalanya disalahin karena mahal)

Ya intinya sih ya,
GUE BAYAR KURANG LEBIH 13 JUTA SEBULAN CUMA BUAT NONGKRONG DI KAMPUS

Kayak ga guna idup gua
mati aja lu jah

oke

RIP
Nurfaizah Binti Firdaus


Ngga ngga, ga boleh gini (bangkit dari kubur)
ayodeh semangat kuliah!
kerjain tugas-tugasnya!
ayo deh perbaiki semester ini
TRANSKRIP NILAI DIKIRIM KERUMAH LHO!
Kalo semester ini IP nurun apa kata mama coba?

okelah semangat
hoaam~

Tuesday, October 19, 2010

Keajaiban Kata

Menurut gue dosen Illustrasi dasar dan Seni Lukis gue, yaitu Mas Adikara. Beliau adalah orang yang sangat bersahabat dengan kata. Setiap kata yang dilontarkan, selalu punya kekuatan tersendiri buat gue. Entah lidahnya terbuat dari jelly, sangat kenyal dengan kata, atau? Yang jelas dia sangat berbakat mendoktrin seseorang dengan kata-katanya.

"Logika dan akal sehat adalah kuncinya"

Jadi inget pas latihan pendalaman karakter Kotak Pensil Entertainment untuk Pasar Seni ITB 2010, gue dikasih tugas mendoktrin salah satu pemain yang memang satu karakter peran sama gue. Gue gunakan kata-kata sederhana, gue angkat hal-hal kecil yang mungkin tidak penting, tapi hal kecil adalah pondasi hal besar, hal kecil justru pemegang kunci.
Bukannya mendoktrin malah gue sendiri yang terdoktrin kata-kata gue sendiri. Niat mau bikin orang terharu, malah gue yang nangis sendiri. Niat mau sok-sok keren dengan kata-kata sederhana namun sarat makna, malah nyebeng sendiri. Susah lho ngedoktrin orang sambil nangis dan dilema hati sendiri.

"Saya bangga dengan mental tempe. Heran kenapa mereka meremehkan tempe. Tanpa tempe, nenek moyang kita gak akan bertahan dengan penjajah. Tanpa tempe, kita tidak merdeka. Atau bahkan, kita gak ada."

Kelas Illustrasi Dasar sama Seni Lukis gue dipegang Mas Adi. Banyak ilmu yang gue dapet, banyak hal yang sama sekali gue ga tau sebelumnya. Banyak kata-kata baru. Banyak motivasi.

"Tidak ada salah, jelek, tabu dalam seni"





"Bermain dengan bebas. Break the rules"

Tuesday, September 7, 2010

cerita kucing

lagi-lagi tentang kucing. Yaudahlahyaaaaa baca ajaaaa, ga usah banyak komentar hahaha.

Si neko lagi sakit, muntah-muntah, lemes, ngga napsu makan.
Sudah menghubungi dokternya, dokter ada praktek hari senin dan jumat. Jadi ceritanya si neko sakit hari rabu nih, ya sebagai pecinta kucing exclude kucing kampung *belagupisan* ga mungkin lah yaaa gue diem-diem aja nunggu sampe hari jumat and do nothing.
Ya seenggaknya gue melakukan suatu cara supaya neko makan, hampir seharian dia ga makan.

Jadilah gue bertanya-tanya sanak saudara kerabat dan juga om google.
Akhirnya dapet info kasih makan sereal kucing. Yaitu, makanan kucing digerus halus terus dicampur susu dan dipipetin ke mulut. Susunya rekomen dari dokternya sih susu Hi Lo Teen yg diseduh without sugar.
Okelah saya manut.


Tadinya si neko gue cekokin, tapi ternyata dia kedoyanan. Jadinya yaa gue sodorin aja makanannya, akhirnya dia mau makan sendiri.


Gue udah nyoba susunya, enak lho! Hmm apa lagi ditambah gerusan makanan kucing jadi kayak sereal gitu, tambah menggiurkan hahaha.
Gue aja kepengen, gimana Leo. Jadi deh si Leo ngerebut makanan Neko.


Si tolol Leo, ga tau apa Neko lagi sakit. Langsung gue rebut balik dan gue kasih Neko lagi.


It's look like he is already mad. Look at his face. Siniiiiiss abis lau!


Yeah, mau gimana lagi dia selain nunggu Neko selese makan. Leo masih bertahan dengan muka sinisnya.


I think we have found someone doesn't have a good patient here. Ngga tahan nunggu karena kelamaan, akhirnya dia nyerah makan makanan harian biasanya.


Even if, I know he still loving Neko from his deepest heart. So lovely :3



Dan Neko berangsur sembuh! Ayeeeeey!!



Overandout

Saturday, July 17, 2010

Musim Kawin Kah?

Lagi-lagi cerita tentang Neko dan Leo. Seperti judulnya, kayaknya ini lagi musim kawin deh buat kucing.

Neko dan Leo lagi demen banget kawin. Terus kenapa? Bagus kan jadi bisa punya kitten nantinya?
Ngga. Sebisa mungkin gue ga ngebolehin Neko sama Leo kawin. Mereka itu saudara! Mereka satu ibu dan satu bapak.

Ya ya ya, mereka kan kucing, bukan manusia. Ngga. Mereka itu manusia (lah)? Bukaaan, bukaaan. Mereka sama sama kita manusia. Tau mitos yang bilang ‘Jika menikah dengan saudara akan memiliki anak yang cacat’. Gue percaya. Gue tau itu mitos buat manusia, tapi ga menutup kemungkinan kucing juga gitu.

Kenapa gue percaya? Neko sama Leo adalah jawabannya. Bokap nyokapnya Neko Leo saudara. Punya anak lima, 3 mati dan 2 lagi adalah neko dan Leo. Neko cacat. Satu tulang rusuknya keluar. Operasi? Kemungkinannya kecil, soalnya itu bawaan dari lahir. Makanya Neko suka sesek napas dan napsu makannya kurang. Leo? Well, baru-baru ini, gue baru tau kalo ternyata Leo juga cacat. Satu tulang rusuknya juga keluar, cuma dalam posisi tertentu aja baru keraba rusuknya yang nonjol.

Gue ga mau Neko hamil. Takut dia kenapa-napa, juga takut nanti bayinya kenapa-napa, yah kan faktor rusuknya itu. Neko mau gue steril, tapi kesian. Rahimnya diangkat, dia ga bakal punya keturunan. Serba salah.

Yak! Jadi gue dari kemaren-kemaren udah kayak stalker, ngikutin Neko Leo kemana-mana, jagain mereka supaya ga kawin. Disini Neko berperan sebagai wanita penggoda. Ahh dia memeng sangat menggoda. Neko I love you. Oke kembali ke topik. Leo sangat tergoda. Jadilah Leo curi-curi kesempatan buat kawin sama Neko kalo gue lengah.

“Leo! Wake up! She is your sister! So you wanna fucking your sister?! Damn it! Hush! Ini lagi nih Neko! Jangan bikin Leo bergairah! Stop it both of you guys! Arrgh”

Kasian sih emang, lagi napsu-napsunya tapi ga bisa disalurin kemana-mana napsunya. Jadilah gue yang ngawinin Neko, gue tergoda wanita itu hahaha. Tailah kesian banget mereka.

Perjuangan gue berat banget. Well, time is over. I have to go now.  You know for sure what I wanna do right now. Bye


Over and out

Saturday, July 10, 2010

Tugas Semester Satu


 Bencana Jogja
 Tugas Design Digital



 BookCover
Tugas Design Digital



Advertisement
Tugas Design Digital



Teko
Tugas Gambar Bentuk


 

Alur Warna
Tugas Nirmana

 
 

Daun
Tugas Nirmana


Sunday, July 4, 2010

negro menari


acrylic on canvas

Nirmana 3

KENAPA GA ADA NIRMANA 3?

Gue suka mata kuliah nirmana, walaupun nirmana yang paling bangsat, ngeluarin uang paling banyak diantara mata kuliah yang lain, juga tugas-tugasnya yang repot banget, sampe-sampe tugas-tugas yang lain ga gue kerjain. Tapi gue sukaa. Nirmana asik.

Sedih banget gue pas denger bu Dama bilang "Tugas terakhir bikin Pop-up ya"
TUGAS TERAKHIR.

"HAH? Tugas terakhir? Ga ada Nirmana 3 gitu? Yaaah sediiih"

Muka gue bener-bener sedih gitu pas denger. Sedihnya udah kayak mau nangis. Nyebeng. Ga enak banget.

Selama ini gue ngerjain tugas-tugas Nirmana tanpa tau 'Buat apa sih gue belajar Nirmana?'. Mata kuliah Nirmana menurut gue cuma gambar, ngewarnain, ngasah kreativitas, yang sebenernya tanpa ada mata kuliah Nirmana pun, mata kuliah yg lain juga ada gambar-gambar, ngasih warna segala macem dan pastinya ngasah kreativitas. Jadi buat apa? Gue ngerjain tugas-tugas nirmana ya asal seneng aja. Ga tau fungsinya buat apa.

Ka Ferdinand waktu itu cerita tentang fungsi belajar Nirmana yang katanya adalah dasarnya desain. Kalo ibarat bangunan, Nirmana itu sama dengan lahannya, tanahnya. Tanpa ada lahan, bangunan ga akan ada. Tanpa ada titik ga akan ada garis, ga akan ada bidang. Nirmana adalah Dasar Desain.


Aaaah pasti bakal kangen nirmana

Gue sama anak-anak lain udah bertekad "TUGAS TERAKHIR NIRMANA KITA HARUS WOW!"

Dan tugas tugas terakhir nirmana gue emng bener-bener WOW.
bukaaaan, bukan wow keren atau semacamnya yg bagus-bagus.
TAPI INI WOW JELEK BANGET.

BACKGROUND pop up gue ILANG!!! Mana UAS Nirmana udah mulai. Jadilah gue UAS dulu baru lanjut bikin pop up.
Dan ternyata Mba Wingke ga mau nerima tugas pop up kalo jam UAS udah selesai.

BURU-BURU ngerjain UAS dan ngeprint ulang. Gunting ulang. Printan pop up yg pertama ga bagus. warnanya ga hidup. Untungnya printan ke dua bagus warnanya.
Gunting gunting gunting. Dan... KEPALANYA ILANG! errrr

Jadilah gue pake kepala yg printan pertama, yang warnanya jelek. ga bagus bgt. Ditambah lagi gue salah bikin covernya. terus kayaknya gue juga salah lipet atau salah gunting pop upnya. pokoknya SALAH lah. GA BISA MUNCUL POP UP GUE!!

dan gue frustasi. Mana waktu udah abis. Dan biarin ajaaa. Kumpulin aja deeeh. WOW JELEK. ahh yang penting ngumpulin.

The last Mission: Failed



over and out

Saturday, June 19, 2010

Plagiat atau?

Plagiat harus dimusnahkan!

hhh, saya harus dimusnahkan.
GUE DARI DULU SUKA NGOPY KARYA ORANG! GUE PLAGIAT! MAMPUS GUE!

Dari gue umur 3 tahunan gue suka ngopy karya bokap gue.
GILA! GUE UDAH JADI PLAGIAT DARI GUE UMUR 3 TAON.
Bokap gue yang ngenalin gue sama dunia gambar, gue berterima kasih.
Bokap gue gambar rumah, gue ikutin, bokap gue gambar gajah gue ikutin. semua yang bokap gue gambar, gambarnya gue ikutin.

Ya ya ya, mungkin emang ini bisa dibilang "Namanya juga anak kecil, masih diajarin, bahkan disuruh niru."
oke, saya dimaafkan.

Dari gue umur 7 tahunan gue suka ngopy karya-karya komikus jepang.
Yang paling gue suka ikutin itu adalah karyanya Naoko Takeuchi. Pengarang komik Sailormoon. Gue suka Sailormoon, dan gue mau gambar sailormoon. Gue ngopy karya orang!
Dan dengan bangga, gue ngasih liat ke temen gue "Liat deh gambar gue! SAILORMOON! TADAAAA!" 


Ga malu apa ya gue? Ngasih liat ke banyak orang gambar gue yang merupakan karya orang lain dan bukan karya gue sendiri?
"Aeeetdah, masiiiih keciiiiiil, masih SD gitu, belom ngerti arti 'plagiat'. Boro-boro ngerti, tau ada kata plagiat aja ngga."
Oke, saya bisa dimaafkan.
  
Dari umur 7 taunan sampe... umur berape ye? sampe SMP dah, gue selalu, tetep dan sering gambar karya orang, yang komiknya atau karakternya gue suka. Dari doraemon, miiko, powerpuff girls, naruto dan banyak! 

SMP yaaa. SMP gue udah kenal kata plagiat atau copycater. Gue ga suka ada temen gue yang ngikutin gaya gue, atau ngikutin cara berfikir gue, atau ngikutin apapun dari gue, dan gue berani men-judge dia "DASAR PLAGIAT!"
Dan ironisnya saat itu gue masih menggambar karya orang lain.


LO HARUSNYA MALU JING!


Apa masih bisa dibilang "Oke, saya bisa dimaafkan." dengan alasan.... apa? Masih tahap belajar? HAH!


OH! Mungkin dengan alasan... errr... masih mencari-cari karakter yang 'gue banget'. Kita perlu melirik karya orang lain untuk mencari inspirasi hingga saatnya tiba punya karakter kita sendiri.


BISA ITU DIBUAT ALESAN?!


Kalo semuanya bisa dimaapin, apa jadinya dunia design?! Penampung orang-orang plagiat yang lagi merantau mencari karakternya sendiri? Tai banget!
*sumpah, gue emosi sama diri sendiri deh*
hahaha

Gue pernah denger satu kata yang errr bisa dibuat alesan. TAPI GUA LUPA NAMANYA APAAAAA. Gue udah coba googling, nyari dikamus, nanya-nanya segala macem, tapi hasilnya nihil.
Pokoknya arti dari kata yang gue lupa itu adalah,

"Meniru sesuatu, tetapi bukan dengan maksud plagiat atau semacamnya. Hanya rasa ingin mencoba membuat."


Bisa ga? BISAAAAA. Itu gueee ituuuu. Gueeeee.

Bunuh gue.

Tapi sejak kuliah. gue udah sadar, kita disini sedang berkompetisi. Berkompetisi secara sehat tentunya. Plagiat itu penyakit! Ada penyakit, ga sehat namanya.




Be right back, masih sibuk nyari-nyari kata apa yang disebut diatas, "Meniru sesuatu, tetapi bukan dengan maksud plagiat atau semacamnya. Hanya rasa ingin mencoba membuat."

Tuesday, May 18, 2010

senang membuat


Niat gue bikin ini buat Pameran KRETA (kreativitas kita). Pameran KRETA yang merupakan praEXPO yang nantinya akan menuju Desa Rupa EXPO.

Acrylic on canvas

Hmm, awalnya pas udah jadi, gue ga puas. Gue ngerasa karya ini 'ga mutu'. Gue rombak. Gue ga suka. Backgroundnya gue ganti. Dan pas fix jadi kayak gini, gue tetep ga puas. Pengen gue rombak lagi, tapi udah deadline. Gue ga pede mamerin ini di Pameran KRETA. Gue mikir 'ah udahlah ga usah dimasupin KRETA juga gpp dah.'

"Eh lo gambar ini? Bagus." komentar adek gue.
"Bagus emangnya?"
"Bagus. Udah pamerin aja. Bagus kok. Pamerin ajaaaa." si Sipa ngeyakinin gue.

Okelaaah gue bawa ke kampus. Nyampe kampus, gue diem, kemana dah rasa pede tadi? Tiba-tiba ga pede! Harusnya gue ga usah bawa, ngapain lagi karya kayak gini dibawa?

"Jah mana karya lo? Sini gue mau liat!" Ka Anung nagih.
"Ga pede kaaa."
"Sini gue liat. Ah! Gila lo, kayak gini ga pede."

Pede gue muncul lagi. Dan sebelom pede gue ilang lagi, langsung lukisannya gue kasih Anca buat di pamerin. Dan dipamerin selama tiga hari di Parkit.

Hari ini lukisannya gue bawa balik ke rumah. gue tenteng-tenteng tuh lukisan, ada cewek ngeliat lukisan gue terus senyum. Gue curiga dia anak hukum.

"Eh lukisannya lucu. Dijual?"

AH?! Gue diem, terus manggut-manggut, "Mau?"

"Berapa?"

Gue diem. Gue ga tau. Berapa? Berapaaa?

Gue ngelirik Karinda, dia diem. Gue ngelirik puput, mulut puput ngebuka nutup bilang 'mahal. mahal.'. Tanpa pikir panjang gue bilang "Mahal." dan gue ga nyebutin bilangannya berapa. Berapaaa?

Hmmmm.

Cewek itu mukanya kecewa dan bilang "Aaaah, lucu bangeeet, suka." sambil lalu, pergi.

Gue mikir,
Harga berapa yang pantes buat karya gue?

Gue ga pernah mikir orang bakal ada yang beli karya gue. Khususnya saat-saat ini, gue masih MINIM knowledge. Otak gue belom keasah, tangan gue masih kaku, gue ga ada pengalaman, dsb

Tapi gue mau tau, Gimana cara dapetin harga yang pas, yang pantes buat karya gue? Apa aja yang jadi pertimbangan?

Thursday, April 29, 2010

Tokek Untuk AIDS

Bokap gue beli tokek! BUAT APAAAAA?

Baru pulang ngampus, gue liat ada kandang kecil yang banyak jangkriknya. Gue bertanya-tanya "Dih banyak bgt beli jangkrik buat apa deh."
Gak lama adek gue dateng sambil ngasih unjuk gue jangkrik "LIAT DEH TEH, ADA BANYAK JANGKRIK! UWOO!". Gue bingung dan gue nanya "Ina beli jangkrik? buat apa? kok banyak banget."
Ina dengan tampang gembira bilang "NOH! BUAT ITU!" sambil nunjuk-nunjuk atas kulkas, "BUAT MAKANAN TOKEK DONG!"

Gue yang emang BENER-BENER GA SUKA SAMA BINATANG MELATA APALAGI SEJENIS CICAK langsung shock begitu ngeliat TOKEK nangkring di kandang yang ditaro di atas kulkas. OH SHIT MAN!
"INA MINTA BELIIN TOKEK HAH?! HIIIII! NGAPAIN SIH KAMU BELI-BELI GITUAN!"
Ina kaget tiba-tiba gue marahin karena saking shocknya. "Bukan inaaa, itu ayah yang beli... bukan inaaaa..."

AYAH?! BUAT APAAAAAN?
Gue ga suka ada gituan dirumah, apalagi ada diatas kulkas, yang bakal sering gue butuhin kalo lagi aus ato mau ngemil. Dan gue bakal sering ngeliat tokek!
Tokeknya tapi beda gitu deh sama tokek yang pernah gue liat, tokeknya bagus, warnanya coklat butek khas tokek tapi totol-totolnya tuh warna biru yang ditengahnya ada warna ungu-nya gitu. Biru ungu-nya lucuuuu, tapi itu tetep aja tokek! tetep aja jelek! tetep aja cicak! Hiiiiii

"Ayaaaah iiiih! Buat apaan sih beli tokek!"

Usut punya usut ternyata tu tokek dibeli bokap gue karena diminta temennya. "Temen ayah, orang lab, mesen tokek sama ayah. Kayaknya buat obat gitu. Udah ayah beli, tau-taunya harus ada syaratnya, berat tokeknya minimal 4 ons, dipegangnya jgn pake tangan, segala macem. Lah ayah udah terlanjur beli. Kalo temen ayah ga jadi ngambil ni tokek ya nanti tokeknya ayah lepas aja."

CEPET PERGI DEH TUH TOKEK DARI RUMAH GUE.

Beberapa hari setelah itu pas dijalan mau ke Galeri Nasional ngeliat pameran, tercetuslah satu kata dari temen gue, "OBAT AIDS UDAH KETEMU LHO! DARAH TOKEK."

What? Darah tokek? TOKEK? Jangan-jangan tokek dirumah gue itu buat diteliti sebagai obat AIDS?

Tapi pas gue search di google, banyak isu-isu kalo darah tokek bisa nyembuhin AIDS, ada juga yang bilang kalo sebenernya tuh empedu yang terkristalisasi yang mujarab bisa nyembuhin, ada juga yang bilang lidahnya, juga ada yang bilang dagingnya. Emang, dari jaman dulu tokek dipercaya sebagai obat berbagai jenis penyakit. Tapi sebenernya sampe sekarang itu belom ada hasil penelitian yang menyatakan tokek bisa nyembuhin AIDS.

Harapan gue cuma satu. GUE GA MAU ADA TOKEK DIRUMAAAAAH. GELIIIIII

Dan sampe sekarang tokeknya masih ada dirumah. Gue curiga temennya ga jadi mesen dan bokap gue sekarang tertarik melihara tokek. You must be kill me, God!
Sampe-sampe akuarium ikan ayah sampe rela dikosongin buat tempat tu tokek dan antek-anteknya, si jangkrik. Euuuh

Tolong gue ga demen liat tokek! ADA TOKEK DIRUMAH GUE!


Over and Out

Saturday, April 17, 2010

Sunday, April 4, 2010

Ini Karya Gue

Saya tersentil.

mereka bilang, "Anak design tapi blognya ga ada karyanya."
hahaha.

hmm, iye juga ye? Gue baru ngeliat-ngeliat lagi post-post yang pernah gue publish.
karya gue dikit yang gue share di post gue, palingan cuma poto-poto tugas-tugas gue.

Actually, gue ga pede sama karya gue. Tapi, kapan maju-nya gue kalo gue ga ngebiarin orang-orang liat karya gue dan ngasih saran dan kritik?

"Karya itu ngga ada yang jelek. Sebuah karya itu harus dihargai. Apalagi itu karya lo sendiri, kalo lo ngga ngehargai karya lo, lo 'malu' sama karya lo, gimana orang lain? Tunjukin karya lo. INI LHO KARYA GUE! Dan terima kritik mereka, KEMBANGIN diri lo."

okay, let's start from this one :


 Ini Robocap. Dia robot pembantu. Gue bikin dia, karena dirumah gue lagi ngga ada pembantu. Dia itu fungsional, kotak dibagian perutnya itu bisa jadi oven (tombol kiri), microwave (tombol tengah), manasin makanan (tombol kanan).

di kaki kanannya, ada pel. Dan kaki kirinya ada vacum cleaner.

Kalo batrenya habis, kita ga perlu repot, karena dia gue beri sensor yang buat dia tau kapan dia harus charger batrenya sendiri.

Dia ga punya perasaan, jadi jangan sungkan nyuruh-nyuruh dia apaan aja, hahaha. Lagi pula mulutnya gue tutup pake zipper.

Dia bisa ngejangkau barang yang jauh karena tangannya berupa per yang bisa sampe sepanjang 3,75 meter.

Walaupun dipanggil dengan bisikan, dia bakal tetep denger, karena gue kasih sensor glombang suara paling mutakhir dimasa kini.


over and out

Wednesday, March 17, 2010

Cerita Bis Kota

Kehidupan gue dimulai dari 7 tahun yang lalu, ga jauh dari bis.
Sejak masuk SMP gue udah disuruh pulang sendiri naek bis, gara-gara jarak SMP dan rumah gue lumayan deket dan bisa ditempuh dengan naik 1 kali bis cuma dalam waktu 7 menit.

BANYAK kejadian selama 7 tahun yang gue alamin di bis.
Mulai dari dimuntahin mba-mba norak yang mabok kendaraan, jatoh didalem bis, nabokin orang pake tas yang gue bawa, nyolok mata orang,
nge-fuck-in bapak-bapak nyolot yang lagi mabok, dinaekin kenek masuk ke bis, dicopet, ngeliat pencopetan, dikira ngegrepe om-om, digodain pengamen.
ngeliat bokapnya temen gue nabok-nabokinin jambret, ngeliat tauran, bis dibajak anak-anak SMP, di transit mulu,
bis mogok, dibawa kabur sopir bis, diceramahin tentang agama sama orang irian jaya disuruh masuk ke agamanya, diketekin orang, banyaaaaaak banget.

Serem-serem sih ya emang yang gue sebutin. Juga bikin kesel.
Tapi ya kalo diinget-inget lagi, gue suka ketawa sendirian. Ada kejadian kocaknya juga.

Waktu gue dicopet di bis. Kebetulan gue emang mau nginep dirumah temen gue, di tas gue isinya dompet, parfum, sikat gigi, pakean dalem, sama baju.
Pas mau turun, ada bapak-bapak bajunya rapih, kayak mau pergi ke kantor, dia juga mau turun, dia ngantri turun dibelakang gue.
Gue nyadar tas gue dirogoh-rogoh. Gue langsung ngeliatin bapak-bapaknya, melotot.

"Jaket saya nyangkut di tas ade."

Itu alibi si pencopet. Gue ga percaya lah. Tapi ini tuh pencopetan pertama gue, jadi gue panik banget. Dan gue cuma diem. Gemeteran. Meganggin tas. Dan langsung loncat dari bis, padahal bis belom berenti.
Pas gue liat, dompet masih ada, alhamdulillah. parfum... ada. sikat gigi... oke. baju... sip. celana dalem... lho. KAGAK ADAAAA.
Tu bapak-bapak MANIAK CANA DALEM tau-taunya! ASTAGAAAAA! Hahahahahah
Dasar kancut.

**

Dan waktu gue dinaekin kenek masuk ke bis, gue langsung ngerasa dilecehin! Padahal gue masih piyek, masih kecil, belom numbuh apa-apa. Gue sikut keneknya "GUE BISA NAEK SENDIRI, EMANG GUE BOCAH APA!"
Pulang-pulang nangis sejadi-jadinya gue, ngadu ke nyokap, langsung luluran, gosok-gosokin badan sekenceng2nya, nyelem di bak. Ngerasa jijik sama diri sendiri. zzzz

**

Kalo ada mpk Nirmana, bawaan gue suka banyak, bawa sketch book A3, tugas-tugasnya, segala macem. Nah, udah repot gitu bawaannya, penuh pula bisnya kalo pagi-pagi. Mana ga dapet duduk
Jadilah gue orang paling ribet disana, ggrrr
Didepan gue berdiri bapak-bapak, yang kayaknya sih mau ngelamar kerja.
Karena bis nya jalannya ndet-ndetan, gue pun juga ikut ndet-ndetan, oleng gitu.
Dan ujung sketch book gue noel-noel pantat bapak-bapak


Awalnya bapak itu diem aja. Yaudah. Eh ditoel lagi sama sketch book gue. Dia diem juga.
Lagi aaah toel. Ditoel lagi dah tuh yee sama sketch book gue.

Eh dia ngambek, "Kenapa sih pegang-pegang pantat saya?!"
Gue kebingungan. Celingak-celinguk gue sok-sok nyariin orang yang diajak ngomong sama tu bapak-bapak, sok ga tau kalo yang noel itu sketch book gue.

"Iya! Kamu! Jangan ganjen ya!"

Dan gue pun dijadikan tersangka utama tindak pelecehan seksual terhadap om-om. GUE?!
Semua orang ngeliatin gue.
Dengan tampang ga ada dosa gue bilang sejujurnya, "Bukan saya om."
Sebelum tu bapak-bapak makin naik pitam, gue langsung ngangkat sketch book gue sambil nyengir. "Ini. Maap ya."

And the case was closed.

**

Kalo yang ini baru banget gue alamin kemaren. Kemaren gue nunggu bis, kayak biasa. Bisnya berenti jauh di depan gue. Pas mau ngejar bisnya, eh salah satu kenek bis nyamperin gue. Gue dijemput dia. Krik krik

Gue digiring nyampe dalem bis, dan di cariin bangku sama keneknya "Kasih bangku nih kasih bangku! Ayo mas gantian, ngalah sama cewek mas."
Dan gue duduk. Yippy!

Karena kuliah pagi, gue ngantuk dan tidur dibis, as usual

"Neng neng neng..."

Seseorang nyolek-nyolek lengan gue. Dan gue liat ternyata si kenek. "Ya?"
"Jangan tidur neng."

Gue heran. Maksudnya apa coba nyuruh gue jangan tidur? Gue tidur aja lagi.
"Neng neng, eiiits ga boleh tidur neng..."
"Apa sih bang?"

Untungnya apa coba kalo gw ga tiduuur? Gangguin orang tidur aja deh!Gue tidur lagi.

"Neng, bangun, neng. Turun dimana?"
"Di citraland."
"Bentar lagi CL neng."
"Iya."

Padahal gue liat tuh masih jauh. Emang sih ga jauh-jauh banget. Ada deh 300 meter. Apa berapa ya? Tau ah gue ga itungin, pokoknya jauh.
Kesel sama abangnya, gue diri aja, nunggu bisnya nyampe CL.
Gue turun paling belakang, yg laennya udah pada turun, tinggal gue doang, eh si kenek bilang "Jangan turun neng." KENAPA LAGI SIH BANG?! ASTAJIM GUE GOLOK JUGA NIH ORANG LAMA-LAMA.

"Kenapa emangnya deh?"
"Nanti aja didepan, biar lebih deket, biar ga capek."
"Astaga si abang."
"Kuliah neng?"
"Iya."
"Ati-ati ya. Nanti naek bis saya lagi ya."

ASTAGA GUE CURIGA NIH! DIA DOYAN AMA GUE. ckckckck
Laen kali gratis ye bang.


over and out

Tuesday, March 16, 2010

Something Wrong

Gue rela. Gue udah relain dia.
But there is something wrong.
Kayak ada yg ngeganjel.
Apa?

Maybe, I found two reasons to answer those questions.

 1.
 Gue belom bilang secara langsung kalo gue suka sama dia.

Yaah, walaupun gue tau sih dia udah tau itu. Tapi tetep aja gue belom bilaaang.
Maksud gue... ya... biar dia cukup tau aja, kalo gue suka.

*** Just wanna tell, I did it last night.
       SEDIIIIIH :'(
       he felt it, just like me.

Yaa, tapi ini keputusan kita. Dia harus konsisten sama apa yang dia bilang. Gue pun juga harus gitu.

2.
I wonder why they gave me those reasons without thinking what i felt.
Are they feeling guilty gave me those shit reasons?
I just wondering



over and out

Friday, March 12, 2010

Apa Lagi?

Gue ga ngerti apa yg kalian pikirin.
Gue ga tau apa lagi yang harus gue lakuin.
Gue nurut.
Gue udah nurut.

Pernah gue ngelakuin apa yang kalian anggep ga baik?
Pernah. Ya ya ya. Pernah beberapa kali, masih bisa diitung 'sebelah' tangan.
Tapi gue nurut.

Okay, kalian ga setuju dengan segala macem alasan yang kalian kasih ke gue.
Kalian mikirin gue ga?

Kalian ngasih alesan itu, kalian mikirin gue?
Semua pasti ada suka-duka-nya.
Kalian diem.

Ga mau dengerin omongan gue. Dipikiran kalian cuma ada 'ngga'.
Dan kalian diem.
Diem.

Hey, kemaren 'kita' mutusin 'NGGA'.
'Ngga', itu buat kalian.

Gue NGGA jadian.
Dan kalian tetep diem.
Kalian DIEM.

Apa lagi sih yang harus gue lakuin?


over and out

Sunday, March 7, 2010

Kenapa dibikin ribet?

Akhir-akhir ini aneh. Semuanya aneh. Bikin repot.
Bikin mikir.

Dia bilang gue bisa nentuin pilihan gue sendiri karena gue udah gede.
Gue emang udah gede.
Tapi gue tetep ga bisa milih.
Justru karena gue udah gede, gue jadi ga mau milih.
Kenapa harus milih? Kenapa harus ada pilihan?
Kalo semuanya bisa ada di satu barisan yang sama.
Bareng-bareng.

"Mau ga mau lo harus milih" itu kata tarot.

Nah lhoo, bikin gue bingung dah tuh yee, hahaha.
Udah ah gue ga mau milih. Gue ga mau mikir.
Hidup itu udah susah, kenapa harus dibikin lebih susah lagi?
Gue mau seneng-seneng aja ah. Ga mau ribet.
Ga mau mikir.

"Lalalala" mari hidup dengan senang


over and out

Wednesday, March 3, 2010

Semua Gara-gara 'Ramuan'

Gue makan satu gelas ramuan yang dibikin sama senior-senior gue waktu kemping. Kalo lo liat 'bentuk'nya kayak gimana, lo pasti enek banget.
kayak LENDIR.

Isinya gue ga tau. Yang gue tau pasti, ramuan itu isinya ada mie yang udah di keremes-keremes, scott emulsion, pepaya, duren, dan selebihnya yang enek-enek gue ga tau. Semua itu dicampur jadi satu.

ENEK sumpah. Pas makan gue nangis. Gue di tereakin sama Dara "TELEN! NONGAK! NONGAK! TELEN! JANGAN DI KUNYAH!"
Sebel banget gue, hahaha. Perut gue tuh udah enek. Udah ngga bisa nelen lagi. Gue akhirnya nyoba ngunyah, karena susah kalo langsung nelen.
Dan gue ga tahan.

Gue muntah.

Gue muntah di mulut gue, dan Dara makin tereak "JANGAN MUNTAH! JANGAN MUNTAH! JAH, TELEN! TELEN! NONGAK! JANGAN DIRASAIN! TELEN GUE BILANG."
Gue ngambil napes dalem-dalem. Gue telen lagi muntahan gue.
Makan kayak ginian aja udah bikin gue enek, apalagi ditambah campuran muntahan dari gue? Ga tega lah gue sama temen gue setelah gue.

Dan gue bisa, karena gue hebat. hahaha
Tapi bener juga ya kata Dara. Nongak, itu ngebuat gue ngga muntah makin banyak. Langsung nelen, jangan dikunyah, jangan dirasain, itu ngebuat gue supaya ga mual.
Kalo Dara ga tereak ngebentak-bentak kayak gitu gue pasti udah muntah dari telenan pertama. Enek parah.

Mereka bilang "Makanan ini bakal bikin lo tahan di acara berikutnya. Bikin lo anget ntar di aer terjun. Abis ini lo ga makan-makan juga lo bisa tahan. Percaya deh sama gue."

Dan gue percaya. PERCAYA BANGET.

Gue belom makan dari pulang kemping sampe sekarang. hahaha
Gue mau makan, berasa udah kenyang, enek duluan.
Gue ngeliat orang makan aja ga demen.

Kurusan dah gue, asik.
Ramuannya manjur banget buat orang yang pengen kurus. Gue mau kasih resep ini ke temen-temen gue yang pengen kurus aaaahhh.


over and out

Monday, March 1, 2010

Camping yang disebut Studi Wisata

 Acara terakhir untuk junior = camping a.k.a studi wisata has been done.
Kalo lo tanya gue "Gimana campingnya?"
Gue jawab,

PARAH

Parah gue BANGGA jadi bagian dari keluarga Desa Rupa.
Parah gue bener-bener ga nyesel ikut camping.
Parah gue seneng, mulai hari ini gue BEBAS.

Walaupun susah dilakukan tapi senang dirasa. eaaaa
susah seneng bareng-bareng.
kotor-kotoran bareng-bareng. makan makanan dari yang jelas bentuknya sampe yang ga jelas bareng-bareng.
Bebas bareng-bareng.

gue inget banget makan campuran entah apa yang bikin gue sampe nangis karna nahan muntah yang gagal gue tahan dan akhirnya gue telen lagi muntahan gue itu yang emang belom sempet keluar mulut. yaik
gue juga inget banget bentuk lepehan roti Jun yang banyak banget dan berwarna coklat juga banyak busanya aka liur yang harus di telen sama Selly. Selly sabar ya. Jun lo kocak parah sumpah, hahaha

Mungkin lo pikir itu menjijikan. EMANG.
Tapi ITU tuh semacem bumbu dari perjuangan kita mencapai kebebasan, yang pasti bakalan kita kangengin. ITU yang bikin asik.
Ngga lah, boong gue, ga ada asik-asiknya makan lepehannya Jun, hahaha

Maap maap Jun, ngga maksud ngomongin lo, ini gue lagi bahas lepehan yang kocak parah. Coba lo liat lepehannya sendiri dah, sayangnya udah duluan dimakan sama Selly

Gue juga inget banget perjuangan waktu jurik malam yang bener-bener ngasih kita pelajaran kalo kekompakan dan kebersamaan itu penting.

Banyak pelajaran yang gue dapet dari ikut camping ini. Mulai dari kebersamaan, inget manusia adalah makhluk sosial, ga bisa individual.Kita butuh satu sama lain. Sampai kekompakan. Keluarga. Kepedulian. Kepercayaan.
 
Kita sebagai designer, harus bersaing secara sehat. Harus hargai ide kita. Kita adalah rajanya. Kita harus memperjuangkan ide kita.

Dunia design itu ga gampang. Dunia design mencakup banyak hal, ipoleksosbud. Kalo wawasan lo ga luas, lo bakal gampang dibegoin. Lo harus tau apa potensi lo dan lo punya kewajiban ngembangin potensi lo itu. Lo butuh temen-temen lo. Lo butuh link. Design tidak individual.

Dan segala macem.

Dan yang jelas gue juga ga bakal lupa perasaan gue waktu perjuangan di air terjun dan mereka bilang "Selamet ya lo adalah keluarga kita, keluarga Desa Rupa"

Saya BANGGA.
TRISAKTI, FSRD, DESARUPA, KELUARGA. Kami Satu

DAN SAYA BEBAS MULAI HARI INI


Over and Out

Wednesday, February 17, 2010

Hari Malas Sedunia

Hari ini hari MALES sedunia! Males ngapa-ngapain. Tapi, pembokat gue kabur, katanya mau balik lagi, tapi ga balik-balik. Jadi ya, mau ga mau gue harus jagain ade gue, Ina. Dan beres-beres rumah, argh.
Gue ga suka beresin rumah! Tapi ga tahan kalo ngeliat rumah berantakan!

Gue ngeliat lengan gue, yang ngomong-ngomong, makin gede aje dah. Pengen gue piso dagingnya kayak di film SAW. Tapi serem juga yee. Gue berganti haluan, kayaknya gue perlu olahraga. Berhubung hari ini hari males sedunia, gue ga jadi olahraga. Males. Gue ngeliat kamar gue, perlu di sapu. Berhubung hari males sedunia, ga jadi nyapu. Males. Obat flu gue ilang, gue ga minum obat, males nyari. Bahkan mau gerak pun gue males. Dan gue tidur.

AH! Gue lupa! Kucing gue! Harus dibawa ke petshop! Kalo soal ini, gue ga males, hahaha
Pulang-pulang, gue lanjut tidur. Males ngapa-ngapain.

"TETEH RIZA!"

Ina, ade gue, udah pulang sekolah dia. Gue denger panggilannya, tapi males gerak. Sampe Ina nangis, baru gue gerak. "Apaan Ina?"
Karena Ina rewel, gue inisiatif ngajak Ina jemput Neko Leo di petshop. Dia seneng. Gue damai.

Disana Ina kaget ngeliat anjing yang gede banget. tingginya nyaris 2kali lipat tinggi Ina. Se gue dah tinggi anjingnya. Loncat dia pas digonggongin. Karena Ina kaget tereak-tereak, gue ikutan kaget jadinya. Tereak juga dah bareng-bareng. Buat jemput Neko Leo ga ngabisin waktu banyak. Bayar, langsung cao pulang. Males juga lama-lama disana.
Neko Leo WANGI! WOOHOOW. Asiiik

Pulang-pulang, tidur lagi. Untungnya keponakan gue lagi main ke rumah, Ina anteng main sama Ocha.

"Kamu katanya mau belajar mobil? Sekarang aja yuk." om gue, bang sukri, nawarin.

Males sih. Tapi yaa, masa mau tidur doang kerjaannya dari tadi. Yoweis lah gue ikutin.
Sore-sore berangkat ke Srengseng. Tempat latihannya di SMP Bhakti 17. Sekolah milik Yayasan Ayah. Jauh yee latihan di Srengseng. Soalnya di Senayan udah ga boleh.

Maghrib nyampe. Sholat dulu. Dan ngobrol-ngobrol dulu sama orang yang bantu-bantu penjaga sekolah selagi nunggu om gue selese solat.

"Jakarta rame?" Tiba-tiba si penjaga nanya gue. Gue bingung maksudnya rame apaan?
"HAH? Iya. Rame dah."
"Tinggalnya dimana? Pancoran?"
"Iya."
"Di panti?" Ee buset, gua dikata anak yatim.
"Bukan. Di rumah."
"Oh. Rumah siapa?"
"Lah? Rumah siapa? Rumah ayah." Dia tiba-tiba diem, kayak ga ngerti. "Rumah Pak Firdaus." Gue ngejelasin.
"Pak Firdaus? Anaknya tah?! Ya Ampun! Kuliah tah sekarang? Saya mah orang cilegon juga sama kaya Ibu."
"OH! Cilegon. Iya kuliah. Baru aja masuk."
"Kuliah dimana teh?"
"Di Trisakti."
"HAH?! Seketi?"
"Trisakti."
"Semekti?"
"TRISAKTI."
"Oh." Dan dia diem, gue curiga dia tetep ga denger. Dan dia mulai cerita tentang cilegon, asal muasal dia kenal sama bokap nyokap gue, segala macem. Sampe akhirnya om gue selese sholat.

"Kamu tadi ngobrol sama dia susah ga?" om gue nanya.
"Hah? Ngga. Maksudnya?"
"Iya, kalo ngobrol sama dia harus tereak-tereak. Dia bolot."

Gue nyambung kok ngobrol sama dia. Ah, sesama orang bolot, kalo ngobrol mah nyambung-nyambung aja, hahaha.

Dan gue mulai belajar. Sumpah, gue lupa mana yang namanya gas, kopling, sama rem. Saking lamanya ngga latihan lagi. Bahkan mana gigi 1, 2, 3, 4, 5, sama mundur gue lupa juga. Setelah inget, gue mulai ngiterin sekolah. Ngiterin lapangan, masuk ke kantin sekolah lewat jalan sempit, ngiter-ngiter. Malem-malem di sekolahan? SEREM ga sih?

Gue ga mikir macem-macem. Gue cuma mikir, gue ga boleh ngelecetin mobil gue. Sampe gue ngiter ke kantin belakang sekolah, dan liat bayangan aneh di samping pohon. Gue ga mikir macem-macem. Tapi bayangan itu rambutnya panjang. GUE GA MIKIR MACEM-MACEM. Mungkin itu bayangan pohon yang daunnya rindang, jadi kayak rambut. Oke, Gue santai.

"BROOM. PESH." mobil mati.

MOBIL MATI! MATI DIDEPAN BAYANGAN! Oke, gue santai.

Gue nyalain mobilnya. "BRR. PESH." MATI lagi! Kopling sama gas ga singkron. Nyalain lagi. Mati lagi. Nyalain lagi. Mati lagi. Gue mulai mikir macem-macem.

"Kamu kecapean ya? Udah gemeteran ya kakinya ngimbangin kopling sama gas? Pelan-pelan aja de." Om gue nebak sok tau.

SIAPA YANG GA GEMETERAN LIAT BAYANGAN DIDEPAN MUKA? GA LIAT APA LO HAH?

Gue ga mikir macem-macem deh. Itu kan bayangan pohon, Fay. Hahaha. Lo pikir itu setan hah? Hahaha. Pohon itu! Pohon! Bayangan POHON itu! Bukan SETAN! HAHAHAHAHA.

Oke, itu ENGGA ngebantu. Gue berusaha santai. Nyalain mobil dan jalan. BERHASIL. Dan gue muter-muter lagi. Lewatin kantin belakang lagi, dan ga ada bayangan. HA! KENAPA LO PERGI? NGERASA UDAH BERHASIL NAKUTIN GUE LO, HAH? Emang takut sih gue, hahaha. Tapi yaudah lah, cuma bayangannya doang.

Udah ngerasa pegel, gue selesai latihannya. Dan disuguhin makanan sama ibu penjaga sekolah. Berhubung laper, langsung aja gue makan sambil ngobrol-ngobrol.

"Ngambil kuliah berapa tahun?" penjaga sekolah nanya.
"InsyaAllah 4 tahun selese."
"Kamu ngambil s1, terus lanjut s2, terus lanjut lagi d1, langsung jadi guru! Hebat dah."
"Ha?" Gue bingung. Ini ngomongin apaan yak? dari s2 ke d1? Hadeeh. Gue iya-iya aja dah
"Cita-citanya apa de?"
"Designer grafis."
"Hmm, guru ya?"
"Ha?" Bukaaaaan, bukan guru, mau nangis gue dari tadi guru mulu. "Yaa, kalo jadi guru mah ade maunya jadi guru les gambar aja."
"OH ITU! Apa itu ya sebutannya ya? AH YA! Lukisan!"
"Yaa, guru lukis juga boleh lah."
"Walaaah, nanti kamu bikin peta ya."

TOLONG SUDAHI PEMBICARAAN INI, saya tidak tahaaaan hahaha

"Peta? Iya." Iya aja dah biar cepet.
"Nanti kalo mau bikin gedung minta peta-peta gedung dari kamu ya." AH! GUA NGARTI NIH MAKSUDNYA.
"Oh, arsitek kali ya?"
"Iya, peta-peta gedung. Itu si Momon juga kuliah, ngambil bahasa Inggris." SIAPE MOMON? Ga kenaaaaal.
"Oh." oh-oh aje dah gue

Dan malam gue dilewati dengan kesoktauan penjaga sekolah gue tentang dunianya sendiri.
Nothing special in the Lazy Day


over and out

Saturday, February 13, 2010

Gue Tanggung Jawab Atas Apa yang Gue Sayang

Hari ini gue dikagetkan dengan pernyataan nyokap yang gue terima pagi-pagi buta, pas gue disuruh jagain Ina, adek gue. "Kamu urusin dong Neko sama Leo. Eeknya kamu bersihin." Tumben-tumbenan nanyain kucing, biasanya kagak pernah. 
"Ade ngurusin kok ma. Pagi-pagi ade urusin. Malem juga ade urusin abis pulang kuliah."

Sorenya, gue lebih dikagetkan lagi sama pernyataan nyokap dan bokap gue. "Kucingnya buang aja. Kamu ga tanggung jawab. Ngga ngurusin."


Kaget parah gue dengernya. GA NGURUSIN? GA TANGGUNG JAWAB? Ma, mama sama ayah ngga tau, gimana ade ngurusin mereka. Mama ga pernah nanya apa-apa tentang kucing. Kenapa mama bisa bilang ade GA NGURUSIN mereka? Ade GA TANGGUNG JAWAB ngurus mereka? Dari mana mama tau?


Gue ga bilang itu ke nyokap gw. Terlalu shock denger kucing-kucing gue, anak-anak gue, mau dibuang.


Gue: "Ade ngurusin ma. Ade selalu ngurusin."
Mama: "Mba bilang ke enyak (nenek), mba mau pulang gara-gara kucing, nambah-nambah kerjaannya, padahal kerjaan udah banyak."


Jujur, kesel banget gue dengernya. Gue pernah nanya sama mba gue, "Mba, gimana rasanya kerja disini?" dan mba gue jawab, "Enak teh. Ga ngapa-ngapain disini."
Jadi sebenernya di rumah gue banyak kerjaannya atau ngga? Jangan disini ngomong beda disana ngomong beda.
Waktu gue lagi ngusrusin Neko Leo, mba gue suka manggilin mereka, "Nekooo, Leoooo, main yuuuk." Gue seneng pas mba bilang gitu, tandanya mba suka sama mereka, anak-anak gue.


Gue juga ga ngomong itu ke nyokap gue. Speechless gue.

Gue: "Emang mba ngapain? Ade yang ngurus Neko sama Leo."
Ayah: "Udah buang aja kucingnya. Kamu pelihara kucing kalo kamu udah punya rumah sendiri. Dari pada bikin mba pulang mulu."
Mama: "Itu lah segala macem nyuci anduknya Neko."


Apa? Coba ulang? APA? NYUCI ANDUK NEKO?! Tunggu deh, kalo gue ga salah ya, yang berarti emang bener, itu kan emang kerjaannya mba kan? Nyuci. Astaga. Anduk Neko dan Leo yang dipake buat selimut mereka, itu cuma dua. DUA helai. Cuma nyuci DUA biji anduk yang nambahin kerjaan mba gue yang bikin dia mau pulang? Gitu? Itu pun mba gue ga harus nyuci anduknya setiap hari.
Emang sih, gue akui, akhir-akhir ini gue bersihin tempat eek kucing cuma buang pasirnya aja, dan yang nyuci mba gue. Tapi belom ada seminggu gue serahin soal nyuci tempat eek kucing ke mba gue, yang biasanya gue yang nyuci.


Gue: "Lah itu kan emang kerjaannya mba ma."
Mama: "Ya tapi kan itu nambah-nambahin kerjaan mba de."


Nambah-nambahin kerjaan mba? Oke, biar gue jabarin aja disini, kamar gue jarang disapu dan di pel. Akhirnya gue nyapu kamar gue sendiri hampir tiap hari, kalo gue lagi libur, mana sempet nyapu kalo ada kuliah. Dan karena gue emang ga suka ngepel, gue jadi jarang ngepel kamar gue yang gue curiga banget kamar gue jarang banget di pel sama mba. Paling kamar gue cuma diberesin, itu pun cuma mojok-mojokin barang-barang gue di satu tempat. Dan gue sering beresin kasur gue sendiri. Mba ga perlu beresin kasur gue sering-sering, karena udah gue yang kerjain.
Sebenernya gue ngelakuin itu karena gue tau, berat jadi seorang asisten rumah tangga. Karena kalo lebaran, gue ngerasain. Dan gue ngelakuin itu sebenernya tulus kok. Cuma ya kalo keseringan kan gue juga capek, gue ada kerjaan laen selain nyapu, ngepel, dan beresein kamar gue sendiri. Gue seorang mahasiswi.

Bukan cuma gue, kamar kakak gue pun gitu. Cuma kasur yang diberesin sama mba gue, dan meja belajarnya? Ngga. Lantai? Lengket.


Tetep gue ga bilang ini ke nyokap gue. Masih shock.

Huffh, jadi anggep aja gini, ga imbang banget kan, gue ngerjain yang harusnya dikerjain mba gue yaitu ngeberesin hampir seluruh kamar gue, dan yang gue minta apa? Cuma minta tolong cuciin DUA anduk Neko dan Leo yang ga setiap hari juga perlu dicuci, dan kadang, tolong cuciin tempat eek Neko dan Leo.


Mungkin, kalo nyokap gue baca blog ini, yang gue sebenernya amat sangat pengen mama baca blog ini. Kalo mama baca blog ini, mungkin mama berfikir, "Itu emang udah kewajiban kamu beresin kamar kamu sendiri." Dan buktinya? Gue udah ngelakuin itu. Dan kenapa gue mau banget mama baca blog ini? Gue pengen mama tau, apa yang udah gue lakuin buat anak-anak gue yang malah mau dibuang.

Gue ngurusin mereka. Gue sayang mereka. Mereka udah kayak anak gue sendiri. Tiap ada kesempatan, kerjaan gue nyapu sekeliling kandang kucing, yang biasanya suka jatoh pasir-pasir yang digaruk-garuk mereka dengan lebay buat nutupin bau pipis atau eek mereka, dan juga suka ada makanan mereka yang jatoh dan itu ngundang semut api kecil, yang jahatnya, suka gigit tengkuk kucing, yang tiap ada kesempatan gue sapu supaya mereka ga gigitin anak gue. Itu salah satu upaya gue jagain Neko dan Leo. Walaupun ada kuliah gue sempet-sempetin ngurus mereka. Iyalaaah, mereka anak-anak gue gitu.
Dan tiap pagi, gue ganti pasir eek mereka. Ngasih mereka makan. Ngasih minum. Ngasih vitamin buat mereka napsu makan 3 kali sehari (kalo libur) atau 2 hari sekali (kalo ada kuliah). Siangnya, kalo gue ga kuliah, gue ngasih mereka makan, dan minum, dan vitamin lagi. Dan malamnya, gue ngasih mereka makan lagi, minum, juga vitamin. Kalo Neko Leo sakit, gue bawa ke dokter hewan. Gue vaksin mereka biar ngga gampang sakit. Gue mandiin mereka. Gue urusin bener-bener sebisa gue. 


Dan kalo mama sama ayah lupa, ade ma yang NGURUS Neko kecil jelek yang lagi sekarat sakit mencret yang emang itu bahaya banget buat anak kucing yang lemah, cacat rusuknya kayak Neko. Yang dulu, pertama-tama mama liat Neko, mama bilang, "Ih, kamu, kucing jelek kayak gitu dipelihara, sakit lagi. Kenapa ga ngambil Neko pas dia sehat aja, biar mba trini yang ngurusin dulu sampe sembuh". Dan mama inget apa yang ade bilang? "Ini kucing ade ma. Ade tanggung jawab. Dia sakit, ade yang ngurus. Lagi pula ngga enak juga sama mba trini, kesannya ade cuma mau melihara kucing buat enaknya aja. Ade mau ngurus kucing ade sendiri."

Ade ma yang NGURUS Neko kecil yang sakit hingga SAMPE SEKARANG dia udah jadi CANTIK, SEHAT, LINCAH, kayak yang mama liat sekarang. Dan mama bilang ade NGGA ngurus mereka? Ade NGGA tanggung jawab? Hmm, mungkin mama lupa.

Bukannya lebay, tapi gimana coba kalo misalkan ada yang mau buang anak lo sendiri? Sumpah, kayak yang gue bilang di postingan gue sebelumnya yang judulnya "Neko Leo", Gue cinta banget sama mereka. Gue sayang mereka. Gue nganggep mereka anak gue. Jelas gue nangis mereka mau dibuang, anak-anak gue. 


Gue tanpa bilang apa-apa, langsung pergi ke kamar gue. Gue ga marah. Gue kesel. Maaf ya ma ade kesel sama mama. Coba aja kalo mama baca blog ini. Hmm, ade cuma mau mama tau, kalo ade bener-bener ngurusin Neko Leo dan ade tanggung jawab. Kayak apa yang ade janjiin ke mama, waktu minta izin melihara Neko. Ade tanggung jawab atas apa yang ade sayang, ma.


over and out 

Friday, February 12, 2010

Neko Leo


 


GUE CINTA KALIAN!

Sumpah, gue cinta banget sama Neko dan Leo. Gue selalu ngurusin mereka, kalo lagi ga sama mereka, gue selalu kepikiran mereka.

Gue mikirin mereka udah makan apa belom, minumannya udah abis apa belom, pasir tempat mereka eek udah perlu diganti apa belom.
Gue cinta Neko

Gue cinta Neko yang bego. Gue cinta Neko yang egois, gue cinta Neko yangh ceroboh. Gue cinta Neko yang galak. Gue cinta Neko yang nakal. Gue cinta Neko yang anggun. Kayak apapun Neko gue tetep cinta dia.

Gue cinta Leo
Walaupun tampang Leo tua, gue cinta dia. Walaupun Leo cowok pengecut, gue cinta dia. Walaupun kalau bercanda Leo masih suka pake kuku dan nyakar, gue rela dicakar karena gue cinta Leo. Gue cinta Leo yang penurut. Walaupun Leo udah nularin Neko kutu, gue tetep cinta dia.

GUE CINTA KALIAN!

Sumpah, gue suka banget sama mereka. Tapi gue curiga mereka ga sesayang itu ke gue, hahaha, shit. Mereka cuek, apa lagi Neko. Tapi gue tetep dong sayang mereka.

Walaupun gue cinta mereka, ga menutup kemungkinan gue ga suka marah sama mereka. Akhir-akhir ini gue banyak marah sama mareka, banyak bersikap keras sama mereka.

Alesan yang paling sering bikin gue marah adalah kalau mereka nakal tidur di tempat eek. Gue marah demi kebaikan gue juga mereka.
Supaya mereka ga kena bakteri dan jadi sakit. Dan kalo banyak bakteri yang nempel di bulu mereka, gue juga kan yang bakal kena sakit.

"Leo! Ga boleh tidur disana! Nakal ya! Ga boleh ga boleh! Pindah! Pindah! Sentil nih ya!"
Dan Leo pindah. Tpi balik lagi.
"LEO! Don't you dare to do that, honey."
Dan Leo ga jadi tidur disana.
Karena dia nurut dan pintar, gue ngelus-ngelus dia sebagai tanda appreciate gue akan kenurutannya sama gue.
"Good boy! Pintar ya ayaaang"

Dan tiba-tiba Neko pindah tidur di tempat eek.

"NEKO! Yaampun! Ini lagi atu! Ga boleh! Kamu tuh ya, nakal banget. Nanti sakit kamu. Pindah! Pindah!"
Dan dia ngga mau pindah. Neko emang agak bebel. Keras kepala.
"Neko! Sentil nih! Sentil! Pindah! Sekarang! Sekarang Neko!"
Dan Neko tetep ga pindah. Gue beneran sentil dia. Dan dia baru pindah.
"Maaf ya Neko. Maaf. Sakit ga tadi? Lagian deh, jangan nakal dong kamunya. Nurut. Kan jadi ga kena sentil. Maaf ya." sambil elus-elus Neko.
Neko jilat-jilat tangan gue, mungkin itu tanda dia minta maaf.
"Oke cinta, dimaafin kok. Makanya jangan nakal lagi ya, ga boleh tidur disana, oke! Maaf ya udah sentil kamu."

Hal-hal kayak gitu emang harus dilakuin. Mereka perlu diajarin disiplin sejak dini. Harus diajarin apa yang boleh dan yang dilarang buat mereka. Demi kebaikan mereka juga pemiliknya.
Bukan cuma disiplin, sosialisasi juga penting buat mereka. Pengenalan mereka dengan lingkungan sekitar, baik hewan lain juga manusia.
Jangan juga sepelekan kesehatan mereka dengan cara periksa kesehatan mereka secara rutin.
Jangan lupa grooming. Terutama bagi hewan yang bulunya panjang. Sisirin bulunya, mandiin pake shampoo khusus hewan (atau bawa ke salon hewan) dan jangan lupa kasih anti parasit.

Kalo semuanya dilakuin, mereka bakal terawat dan sehat. Leo Neko harus sehat! Karena mereka anak-anak gue. Anak gue harus sehat.

Tapi gue heran, kok Neko Leo ga gendut ya? Mereka sehat, tapi ga gendut. Makanan udah gue kasih makanan yang bagus buat hewan. Makanan ga pernah kosong di tempatnya. Mereka juga udah gue kasih vitamin napsu makan 3 kali sehari sesuai resep dokter. Apa yang kurang?

Cepet gendut ya nak. Makan yang banyak. Jangan tidur di tempat eek, Jangan sampe sakit. Jangan suka nyakar. Jadi anak yang aktif tapi ga nakal. Nurut ya nak sama mama.
*Doa Ibu*


over and out