Thursday, October 15, 2009

Nursabrina

Nursabrina yg dipanggil ina itu adalah adik saya. Ia lahir pada tanggal 23 Januari 2005, selang 2 hari dari tanggal lahir saya, 21 Januari. Ketika ia akan menghirup udara dunia untuk pertama kali, saya, kakak saya -dila, adik saya -sipa, bolos sekolah, walaupun diomeli oleh ayah dan mama.
Saya sangat ingin mendengar adzan yg dikumandangkan ayah untuknya, ingin melihatnya menyusui untuk yg pertama kalinya, dan juga ingin menusuk kedua pipinya dengan cabai (percaya atau tidak, katanya saat bayi baru lahir, bila pipinya ditusuk oleh cabai, ia akan memiliki lesung pipit yg sangat manis). Saya sangat gembira ketika terdengar suara bayi menangis dari ruang UGD (lebay). Ayah terlihat senang bukan main, saya, dila, dan sipa berpelukan, kami memang sangat bahagia (kok keluarga gue disini terlihat kaya keluarga harmonis ya?).
Ketika kami diperbolehkan masuk, denga hati dag-dig-dug saya membuka pintu dan menghampiri mama. Ayah mengadzankan Ina dengan alunan irama Allah dengan sangat merdu. Ina sangat lucu! pipinya merah, rambut keriting, jari2 yg sangat mungil, dan telinga yg bergerak-gerak ketika mendengar adzan. 

*Beberapa bulan kemudian 
Hanya berselang beberapa bulan. Ina menjelma mjd balita yang... yang... yang aneh. Ia berubah mjd hitam! keriting rambutnya yg ikal lucu2 gitu berubah mjd keriting gersang (karena sipa dengan bodohnya MEMOTONG ikal2 lucu Ina! dsr biadap. pada saat itu saya dan kakak saya menangis bareng, lho. ini serius, ckckck), kelakuannya pun berubah mjd brutal (ini orang apa kambing sih?) yah pokoknya gitu lah.

Ayah : Ina kok tambah lama tambah item sih? Anak siapa sih nih?
Mama: Ya anak ayah lah, siapa lagi?!
Ayah : Ina bukan anak ayah nih. Anak Pak Salim* kali niiih, item bangeet...

Saya, mama, dila, dan sipa tertawa terpingkal2. Pak Salim memang hitam, tapi apa ayah tidak sadar bahwa kulit hitam ina merupakan keturunan dari kulit hitamnya.

Mama: Setiap orang pasti ada kekurangan dan kelebihannya. 
Sipa : Ina mah kekuarangannya lebih lebih lebih banyak dari kelebihanya, udah item, keriting lg (dy ga nyadar bahwa dirinya jg keriting)!
Mama: Ina biarpun hitam, tapi kalo senyum manis bangeet, tuh liat tuuh, inaa... ayo senyum nak... memang senyum Ina sangat manis (bisa dilihat disini http://jojoijo.multiply.com/photos/album/2/lovelyfam#1)

*Bertahun-tahun kemudian
Ina menjelma lg menjadi lebih putih (bunglon kali ya, berubah-ubah mulu), senyumnya jg lebih memikat, namun sekarang ia menjelma mjd anak ganas! Ya, sekarang ina adlh seorang anak keriting lucu, imut, manja, ganas, dan bertangan besi. Ya, pemirsa! Ina sudah mulai bisa memukul, menggampar, menyakar, mencubit, meninju, bahkan hingga taraf membunuh!!

Fakta:

Ina : Huaaahikshiks
Faiza: Lho, Ina kenapa nangis sayaang?
Ina : GAPLOOOK!

Faiza: Sakiiiit, Ku***g Aj**!!!

Ina : KRREEEEK!
Faiza: Ina sakit! jgn nyakar dong!
Ina : PLAAAK!

(yaah, itu lah KDRT) Huhuhu, Ina bukan lagi anak yg menyenangkan Namun biar begitu dia adlh adik saya yg paling lucu (paling lucu aja begini?)

Fakta: 

* Ayah: Ina rambut ina kusut tuh. 
  Ina : Iya yah? Ina mw nyisir dulu deh yah. 
  Ayah: Nih pake sisir ayah. 
  Ina : Ah ngga ah, ntar rambut ina jadi putih kayak ayah! 

* Ayah: Ina, liat nih, ayah gambar Ina rambutnya keriting. 
  Ina : Iiih ayah, keriting keriting! Ina jg bisa gambar ayah rambutnya putih, wee!!
(fakta: Ina ga suka rambut keriting dan dia sampai sekarang menganggap bahwa rambutnya lurus)


* Ina : Teteh Riza lagi ngapain? 
  Faiza: Nyisir 
  Ina : Ina juga mau dong! 
  Faiza: Bentar ya, ngantri... 
  Ina : (dengan sabar ngeliatin saya nyisir) 
  Faiza: (nyisir dilama-lamain) 
  Ina : Teteh Riza ada kumisnya!! (ternyata dari tadi Ina memperhatikan bagian atas bibir saya!) 
  Ina : Idiiiiiiiih ada kumisnya kayak ayaaah! Ayahhhh! Ayaaaah! Teteh Riza ada kumisnya! Ayaaaah!! (Lari kesenengan nyariin ayah) 

* Sipa : Hayoo, apa yg bisa memotong pisang goreng? (Jb: Piso) 
  Ina : ... (mikir) 
  Sipa : Kalo ga bs jwb dikelitikin nih! 1... 2... 3... !!! 
  Ina : Mba!! (Mentang2 mba sering bikin pisang goreng) 

* Dila : Binatang apa yg ada dirumah Ina yg punya kumis? 
  Ina : ... (mikir) 
  Dila : Kalo ga bs jwb dikelitikin yaa! 1... 2... 3... !! 
  Ina : Ayaaah! 
(ternyata dia tdk bisa membedakan yg namanya kucing dg ayah sendiri, ckckck) 

Walau kelakuannya penuh dosa, penuh kepolosan, penuh tampolan, Nursabrina tetap adik yang paling lucu. 

* Pak Salim adlh pekerja di Yayasan Al-hasanah yg dikelola keluarga saya. Orangnya hitam, odong dan jarang ada yg mengerti apa yang ia bicarakan.