"Logika dan akal sehat adalah kuncinya"
Jadi inget pas latihan pendalaman karakter Kotak Pensil Entertainment untuk Pasar Seni ITB 2010, gue dikasih tugas mendoktrin salah satu pemain yang memang satu karakter peran sama gue. Gue gunakan kata-kata sederhana, gue angkat hal-hal kecil yang mungkin tidak penting, tapi hal kecil adalah pondasi hal besar, hal kecil justru pemegang kunci.
Bukannya mendoktrin malah gue sendiri yang terdoktrin kata-kata gue sendiri. Niat mau bikin orang terharu, malah gue yang nangis sendiri. Niat mau sok-sok keren dengan kata-kata sederhana namun sarat makna, malah nyebeng sendiri. Susah lho ngedoktrin orang sambil nangis dan dilema hati sendiri.
"Saya bangga dengan mental tempe. Heran kenapa mereka meremehkan tempe. Tanpa tempe, nenek moyang kita gak akan bertahan dengan penjajah. Tanpa tempe, kita tidak merdeka. Atau bahkan, kita gak ada."
Kelas Illustrasi Dasar sama Seni Lukis gue dipegang Mas Adi. Banyak ilmu yang gue dapet, banyak hal yang sama sekali gue ga tau sebelumnya. Banyak kata-kata baru. Banyak motivasi.
"Tidak ada salah, jelek, tabu dalam seni"
"Bermain dengan bebas. Break the rules"
No comments:
Post a Comment