Ya, kalo lo pernah baca tentang kucing gue, Leo, yang, asumsi gue, diculik dan dijual oleh si penculik dengan harga 500 ribu rupiah, gue mau bercerita tentang kelanjutan bagaimana gue berhasil nemuin Leo malang di Barito.
Berbagai cara gue lakuin buat nemuin ini kucing. Mulai dari cari-cari didaerah rumah, sounding ke tetangga-tetangga, nanya ke orang yang katanya 'bisa ngeliat' ---bodo deh yang penting ketemu, sampe bikin pamflet yang disebar kesegala penjuru.
Semuanya gak terlalu efektif, terutama pamfletnya. Liat aja kayak apa pamflet yang gue bikin.
Bukan karena desainnya, tapi karena tulisannya. Agak nyesel, oke banyak nyesel, sebenernya, KENAPA GUE PAKE BAHASA INGGRIS! Padahal gue tau pamfletnya mau gue sebar di daerah-daerah sana-sana nya rumah gue, ujung-ujungnya rumah gue deh, yang err, maaf, berpendidikan menengah ke bawah.
Satu hal yang harus gue garis bawahi, harusnya gue dengerin dosen Desain Sistem Informasi, yang bahkan gue ga tau siapa namanya itu, menjelaskan dengan powerpointnya yang dinilai mahasiswa2nya sebagai powerpoint paling jelek yang pernah ada, dengan segala komposisi warna antara background dan tulisan yang, well, sangat meriah, dan itu bikin pusing. Karena ada quote yang kalo gak salah bilang "5 pertanyaan penting dalam mendisain: What, Who, Whom, Where, How", yang Where dengan maksud dimana iklan akan dipasang, perhatikan aspek-aspeknya, sepeti tulisan, warna tulisan, ukuran tulisan, dll.
Yak! Itu yang membuat kurang efektifnya pamflet gue. Dan bagaimana gue berhasil menemukan Leo di Barito dengan badan yang jadi kurus banget dan flu, pokoknya keadaannya mengerikan deh.
Gue terjun langsung ke lapangan, dan mendapati narasumber yang memiliki berita bahwa si pencuri baru saja pulang dari barito.
Maaaan, gue telat!
Langsung lah gue menuju barito, dan singkatnya sih setelah adegan tangis menangis dengan mama ayah, gue tebus dia. And he's back.
No comments:
Post a Comment